Apa Saja yang Perlu Diketahui Tentang Investasi Cryptocurrency?

  • Bataviase
  • Jan 12, 2022

Kripto merupakan salah satu aset virtual yang bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi. Saat ini, mata uang crypto investment platform (cryptocurrency) tengah naik daun menjadi sarana investasi dan alat pembayaran.

Tak heran, seiring berjalannya waktu, kripto terus berkembang. Layaknya saat berinvestasi, kripto pun memiliki sejumlah risiko yang harus diketa

Sebelum mengetahui risiko berinvestasi dengan uang kripto, ada baiknya bila Anda cari tahu dulu apa saja yang termasuk uang digital ini.

Beberapa mata uang digital yang paling terkenal adalah Bitcoin, Litecoin, Ethereum, Cardano, Dogecoin, Tron dan Ripple.

bitcoin investment platform adalah koin virtual pertama dan terbesar yang menguasai lebih dari 40 persen total nilai pasar dari semua cryptocurrency yang disatukan.

Karena semakin tren, berikut ini 4 pertimbangan bila Anda ingin ikut berkecimpung dalam investasi uang kripto.

1. Cryptocurrency Terdesentralisasi dan Tidak Teratur

Cryptocurrency adalah jaringan terdesentralisasi berdasarkan teknologi blockchain. Sementara itu, Blockchain ini merupakan metode organisasi yang memastikan integritas data transaksional.

Itu berarti pada dasarnya, kripto termasuk bentuk aset digital yang didasarkan pada jaringan yang didistribusikan di sejumlah besar komputer di seluruh dunia. Karena sifatnya yang terdesentralisasi, uang kripto berarti berada di luar kendali pemerintah dan otoritas lainnya.

Saat ini, beberapa pemerintah dan bank sentral sedang mendiskusikan terkait pengaturan cryptocurrency. Di samping itu, juga sambil mengusahakan untuk tetap eksis dalam perdagangan, investasi, atau inovasi teknologi.

Karena ada banyak cryptocurrency yang tersedia di pasar, Anda sebaiknya perlu mempelajarinya terlebih dahulu sebelum berinvestasi pada aset digital tersebut.

2. Mudah Berubah

Harga cryptocurrency sangat fluktuatif. Mereka diperdagangkan selama 24×7 di hampir seluruh dunia. Sementara itu, seringkali ada investor anonim yang memanipulasi pasar karena tidak adanya regulasi.

Misalnya, Bitcoin terlihat sangat fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Pada pertengahan Desember 2017, harga Bitcoin menyentuh level tertinggi hingga USD 19.650 dan hampir setengahnya di bulan berikutnya.

Selain itu, saat pandemi melanda pasar dunia pada tahun 2020, Bitcoin turun menjadi USD 5.000 pada bulan Maret. Kemudian kembali menguat menjadi lebih dari USD 61.000 pada Maret 2021.

Jika Anda tidak nyaman dengan hal yang terbilang ekstrem tersebut, sebaiknya Anda menjauhkan diri dari cryptocurrency. Namun, jika Anda tetap ingin berinvestasi di kripto, batasi eksposur Anda dan beli hanya koin yang berkualitas.

3. Banyak Spekulasi

Karena cryptocurrency masih dalam tahap berkembang, beberapa ahli keuangan percaya bahwa uang kripto akan berubah menjadi mode berumur pendek.

Sementara beberapa pakar keuangan lainnya berpendapat bahwa cryptocurrency dapat mengganggu sistem keuangan saat ini dan membawa perubahan terhadap sistem transaksi yang baru.

Selain itu, ada kemungkinan pula bahwa sebagian besar cryptocurrency tidak akan bertahan, tetapi ada pula segelintir kripto terbaik akan bertahan.

Ada ketidakjelasan tentang berbagai fakta cryptocurrency. Beberapa orang ada yang memanfaatkannya sebagai mata uang, alat pembayaran, hingga untuk berinvestasi.

4. Rawan Terkena Serangan Cyber

Meskipun didasarkan pada teknologi blockchain yang sangat aman, cryptocurrency berpotensi terkena risiko dari ancaman keamanan siber.

Berbagai bagian ekosistemnya, seperti pertukaran yang memungkinkan Anda untuk memperdagangkan mata uang kripto atau dompet digital, mungkin tidak sepenuhnya kebal terhadap peretas dunia maya. Misalnya, dalam kasus Bitcoin, banyak bursa online disusupi dengan peretasan dan pencurian koin senilai jutaan dolar.

Related Post :