Mendengar kata ilmiah sepertinya adalah sesuatu yang berat, tetapi tahukah Anda bahwa artikel ilmiah adalah yang membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik? Tanpa kualitas publikasi yang baik, penelitian tidak akan terdeskripsi dengan baik kepada semua orang.
Artikel ilmiah adalah publikasi yang didasarkan pada bukti empiris. Artikel ini dapat mendukung hipotesis dengan penelitian asli, mendeskripsikan penelitian yang ada atau mengomentari tren yang ada saat ini di bidang tertentu. Artikel ilmiah biasanya memiliki bagian-bagian dasar seperti:
- Penelitian Asli
- Deskripsi
- Analisa
- Metode Makalah
- Analisis
Mereka biasanya diterbitkan dalam jangka waktu tertentu yang biasa disebut jurnal yang bertujuan untuk menerbitkan artikel yang berguna bagi masyarakat berdasarkan penelitian. Secara umum, jurnal sangat berbeda dengan tulisan populer semacam National Geographic, Scientific American, Discover, dll. Berbeda halnya dengan laporan ilmiah, artikel ilmiah adalah bentuk penyederhanaan dari penelitian dan hipotesa agar dimengerti oleh orang-orang secara umum.
Fakta Artikel Ilmiah
- Makalah telah menjadi sasaran pengawasan dari beberapa ahli di bidang yang menguji kualitas tulisan dan keakuratan analisis.
- Boleh dikutip oleh siapapun selama kontennya stabil, jurnal sudah tersedia di perpustakaan dan (biasanya) melalui Web, dan ada metode standar untuk mengidentifikasi artikel tertentu. Dengan demikian, penulis dapat merujuk pada makalah dengan keyakinan bahwa pembaca dapat dengan mudah mencari referensi itu kapan saja di masa mendatang.
- Artikel ilmiah menyertakan kutipan. Makalah sering merujuk pada publikasi sebelumnya yang relevan dengan pekerjaan yang sedang dibahas. Semua karya yang dikutip tercantum di bagian referensi di akhir makalah. Catatan kaki di bagian bawah setiap halaman tidak digunakan untuk membuat kutipan.
Sejarah
“Publikasikan atau musnahkan” adalah pepatah terkenal dalam komunitas ilmiah. Satu metrik yang digunakan untuk mengevaluasi karya penulis adalah jumlah artikel yang mereka terbitkan; agar tetap relevan dan maju dalam karir seseorang, penting untuk aktif dan produktif dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Sebelumnya, tidak ada jejak makalah ilmiah yang diterbitkan. Namun, di awal tahun 1800-an, mulai terjadi pergeseran dalam komunitas ilmiah. Charles Babbage, seorang matematikawan dan filsuf, mengusulkan pengukur kepenulisan ilmiah sebagai cara untuk mengukur kontribusi seseorang dalam perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Saat itu, publikasi buku atau bukti kejeniusan lainnya dinilai atas kontribusi para ilmuwan.
Mengapa harus ada Artikel Ilmiah?
Anggota Royal Society, sebuah komunitas ilmuwan Eropa telah mengidentifikasi kegunaan adanya indeks publikasi kepada masyarakat. Katalog tersebut membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk disusun dan menghabiskan banyak anggaran. Namun mereka sadar bahwa artikel ilmiah merupakan upaya penting. Selain membantu peneliti melacak informasi ilmiah terbaru, sebuah indeks berfungsi untuk memilah-milah kondisi komunitas ilmiah yang tidak teratur pada saat itu.
Upaya Royal Society menghasilkan publikasi Katalog Makalah Ilmiah pada tahun 1867 akhirnya membuahkan hasil bagi dunia. Orang Eropa dan Amerika memiliki reaksi yang kuat dan beragam terhadap publikasi ini. Cakupan dan kegunaannya membuat banyak orang kagum, meskipun ada pula yang menganggap publikasi artikel ilmiah hanya biasa saja. Namun dampak terbesarnya adalah para peneliti mulai membandingkan perkembangan penulis yang berbeda.
Pada tahun 1930, tren penulisan artikel ilmiah ini mendapatkan banyak popularitas. Kuantitas mengalahkan kualitas. Di AS, universitas riset tumbuh dan mengubah sains menjadi sebuah profesi. Muncul istilah “terbitkan atau musnahkan”. Para ilmuwan menyadari bahwa Katalog Makalah Ilmiah tidak cukup untuk mengukur kontribusi penulis. Sebagai tanggapan, pada tahun 1960 Indeks Kutipan Sains dibuat yang mengukur tidak hanya berapa banyak makalah yang diterbitkan oleh seorang penulis, tetapi seberapa sering makalah tersebut dikutip oleh orang lain. Ini juga mengubah lanskap penerbitan akademis.
Penerbitan Artikel Ilmiah Masa Kini
Katalog Makalah Ilmiah selamanya mengubah cara ilmuwan dan akademisi membagikan temuan mereka. Budaya populer kini masuk ke dalam ranah akademis, seiring dengan berjalannya ilmu sosial yang terus berkembang. Hal-hal yang dulunya dianggap sepele telah menjadi hal yang ilmiah seperti penelitian tentang film, karya seni visual, acara televisi, radio, dll. Ternyata hal-hal semacam itu menarik pembaca, karena banyak orang yang mengakses karya seni setiap hari.
Teori media seperti kultivasi, propaganda, dan persebaran informasi menjadi hal yang menarik saat tim kampanye politik berusaha menciptakan persepsi pada masyarakat. Pada waktu yang bersamaan wanita yang dianggap hanya pandai berias, semakin kritis dengan senyawa kimia yang berisiko untuk kesehatan kulit. Banyak wanita kian mengakses jurnal atau artikel ilmiah farmasi dari ahli dermatologi, agar mereka bisa memilih produk yang tepat untuk kecantikan.