Menjelang waktu tidur bisa menjadi waktu yang paling tepat bagi Bunda untuk bisa menambah bonding dengan anak. Salah satunya dengan membacakan cerita. Nah, apa saja rekomendasi dongeng anak pengantar tidur yang bisa jadi pilihan Bunda?
Membacakan dongeng anak jelang tidur telah lama diyakini dapat menumbuhkan ikatan antara orang tua dan anak. Baru-baru ini, peneliti bahkan menemukan manfaat dari kebiasaan tersebut pada tumbuh kembang otak anak.
Berikut rekomendasi dongeng anak pengantar tidur yang bisa menjadi pilihan Bunda, seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Gadis Kecil Penjual Korek Api
Gadis kecil ini bernama Meri. Meri sangat sedih ketika neneknya meninggal. Akhirnya ia hanya hidup dengan ayahnya.
Tapi ayah Meri sangat malas tidak mau bekerja, sehingga membuat mereka tidak punya cukup uang untuk membeli bahan makanan. Akhirnya, saat musim dingin tiba Meri keluar rumah dan menjual korek api.
Meri tidak pantang menyerah, walaupun kedinginan dan bajunya tidak tebal. Sudah beberapa hari korek apinya belum ada yang terjual. Hari semakin malam dan ia duduk di depan toko sambil menahan dingin dan lapar.
Akhirnya, ia menyalakan korek api untuk menghangatkan tangan sampai korek api itu habis dan Meri pingsan karena kedinginan. Esoknya warga menemukan Meri pingsan dan menyesal tidak membeli korek api Meri.
Pesan moral yang dapat diambil dari dongeng ini yakni pentingnya saling menolong. Jika mampu, sudah sepatutnya kita menolong tetangga, teman, dan orang-orang di sekitar.
2. Si Kancil dan Buaya
Suatu hari, ada seekor kancil yang sedang berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Karena makanan di sekitar kediamannya telah berkurang, Kancil pun pergi untuk mencari di luar kawasannya.
Di tengah jalan, ia harus menyeberang sungai yang dihuni banyak sekali buaya besar yang sangat lapar. Kancil pun berpikir sejenak, lalu ia mendekat ke tepi sungai.
“Hai buaya, apakah kau sudah makan siang?” tanya Kancil dengan suara yang dikeraskan.
Tak lama kemudian, muncul seekor buaya dari permukaan air, “Siapa yang berteriak siang-siang begini? Mengganggu tidur saja.”
“Hai Kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu,” timpal buaya yang lain.
“Aku datang ke sini untuk menyampaikan pesan dari Raja Hutan, jadi janganlah kau makan aku dulu,” jawab kancil.
“Ada apa sebenarnya, ayo cepat katakan,” kata buaya.
“Baiklah. Raja Hutan memintaku untuk menghitung jumlah buaya yang ada di sini. Raja hutan hendak memberikan hadiah untuk kalian,” ujar Kancil.
“Jadi sekarang, panggil semua temanmu,” lanjutnya.
Mendengar hal itu, buaya sangat senang dan langsung memanggil semua kawannya untuk berbaris berjajar di permukaan sungai. Namun, mereka semua ternyata hanya diperdaya oleh si Kancil.
Dengan cerdik, Kancil langsung pergi setelah menghitung buaya terakhir di ujung sungai dan lolos dari cengekraman buaya yang lapar.
Kisah Kancil dan Buaya mengajarkan bahwa kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan. Meskipun berada di situasi sesulit apapun. Meski begitu, berbohong juga tidak patut dibenarkan ya, Bunda.
3. Sang Tikus dan Raja Hutan
Pada suatu pagi di tengah hutan, Singa sang Raja Hutan tengah tertidur pulas. Namun, tanpa disengaja Tikus menyentuh tubuh sang Singa hingga membuatnya terbangun dari tidurnya.
Singa pun marah dan menangkap Tikus, tetapi Tikus memohon kepada Singa untuk tidak memakannya dan berjanji akan membalas kebaikan hati Singa. Akhirnya Singa pun melepaskannya, tetapi ia meremehkan janji Tikus yang ingin membalas kebaikannya itu.
Pada suatu hari, sang Singa terperangkap jaring pemburu. Mendengar jeritan suara minta tolong, Tikus segera datang menghampiri sang Singa dan menolongnya. Akhirnya sang Singa bisa bebas dari jaring tersebut dan berterima kasih kepada Tikus.
Cerita dongeng yang satu ini mengajarkan kita untuk tidak meremehkan sesama dan berbuat baik seperti tikus dan singa.